Faktor pendukung potensi perikanan Indonesia
Faktor pendukung potensi perikanan Indonesia yang sedemikian besar mengerahkan pengembangan pusat kelautan dan perikanan Indonesia melalui Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) dimulai tahap perintis mendorong kapabilitas segmen kelautan dan perikanan, khususnya di pulau-pulau kecil, zona pinggiran hingga wilayah perbatasan. Tujuan dalam pengembangan SKPT sebagai langkah yang positif mendorong peningkatan kemajuan produk unggulan di bidang perikanan, memberi nilai tambah pendapatan mitra usaha, khususnya kesejahteraan jaringan pendampingan pemerintah dan perekonomian kabupaten. Beberapa contoh dari program SKPT seperti di kawasan pulau terluar Kabupaten Pulau Morotai.
Faktor pendukung potensi perikanan Indonesia di Kabupaten Pulau Morotai memiliki kekayaan alam dan potensi perikanan yang melimpah sehingga membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana terpadu.
Kemampuan aset perikanan di Kabupaten Pulau Morotai sebenarnya memiliki pintu terbuka yang cukup besar untuk dimanfaatkan, hal ini didasarkan estimasi hasil tangkapan dan usaha tangkap oleh para nelayan setiap tahun menunjukkan peningkatan CPUE (Catch per Unit) sejak 2011 - 2014.
Dilansir situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, peningkatan jumlah rata-rata produksi selama 2 tahun, kelompok SDI ikan Tuna hingga Cakalang mencapai 5.481,6 ton/tahun. Sementara ikan Tongkol dan Julung-julung berkisar 3.058 ton / tahun dan ikan kakap 215,37 ton / tahun.
Hasil penangkapan distribusi ikan segar para nelayan Morotai rata-rata dibeli atau di jual langsung kepada konsumen yang berkunjung menggunakan kapal pengangkut, sekitar Rp. 28.000 hingga Rp. 30.000, - / kg. Proses penyaluran kapal penampung / pengangkut akan membawa hasil perikanan di Bitung dengan biaya normal sekitar Rp. 60.000, - Rp. 65.000, - / kg. Kemudian, jika dijual sebagai Tuna Loin di Ternate harganya bisa mencapai Rp. 75.000, - / kg. Pola harga ikan terlihat makin tinggi, terutama untuk ikan unggulan.
Faktor pendukung potensi perikanan Indonesia
Jenis perikanan tangkap di sebagian besar kawasan Indonesia merupakan potensi yang sangat besar yang bisa mendorong potensi ekonomi masyarakat dan Kabupaten.
Potensi ekonomi suatu daerah memiliki faktor pengaruh yang berbeda tiap kepulauan dan wilayah. Beberapa jenis potensi yang bisa mengerakkan perekonomian seperti sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor hotel dan restoran, sektor keuangan, sektor pertanian hingga sektor perikanan.
Wilayah Indonesia yang terkenal dengan sumber daya flora dan fauna, sumber daya hewani lain yang tak kalah penting adalah sumber daya laut yang perlu disiapkan sebagai faktor pendukung potensi perikanan Indonesia
Letak geografis Indonesia dikelilingi lautan dan memiliki beragam jenis ikan, memberi nilai tambah sebagai faktor pendukung mengembangkan perikanan di Indonesia.
Beberapa faktor-faktor pendukung perikanan tangkap untuk mendorong potensi ekonomi, adalah sebagai berikut:
- cara pemeliharaan ikan di Indonesia relatif lebih mudah
- kemudahan akses sarana dan prasarana pendukung, khususnya area yang luas perairan untuk transportasi dan lingkungan ikan berkembang biak
- lahan, kawasan dan area yang belum di manfaatkan secara maksimal sebagai lokasi perikanan tangkap
Banyak cara yang bisa digunakan masyarakat dalam meningkatkan penghasilan dan mengerakkan potensi ekonomi Kabupaten. Wilayah yang sebagian besar dalam kehidupan yang menjadi tempat tinggal dan lingkungan, sebagian besar belum kita maksimalkan dalam sektor pertanian hingga perikanan.
Pengembangan sarana pendukung di bidang sektor perikanan tangkap bisa menjadi potensi yang sangat besar secara ekonomi yang dimiliki Indonesia. Hal ini disebabkan faktor pendukung secara potensi belum digarap lebih serius.
Post a Comment for "Faktor pendukung potensi perikanan Indonesia"