Studi Ungkap Manfaat Kopi Mengurangi Resiko Parkinson
Penyakit Parkinson dikenal sebagai gangguan neurodegeratif peringkat nomor dua yang banyak di alami masyarakat dunia setelah penyakit Alzheimer.
Dilansir dari situs kesehatan Health 24, Jumat (09-10) seperti dikutip dari hasil studi Dr Grace Crotty, Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan dari penelitian yang dilakukan pada individu dengan warisan gen terhubung dengan gangguan gerak (movement disorder) menyebutkan manfaat kafein bisa mengurangi resiko penyakit Parkinson dalam waktu singkat.
"Hasil ini menjanjikan dan mendorong penelitian lanjutan yang mengeksplorasi kafein dan terapi terkait kafein untuk mengurangi kemungkinan orang dengan gen ini mengembangkan Parkinson," ungkap Dr Grace Crotty sekaligus penulis studi.
Ia menambahkan kemungkinan lanjutan dari kadar kafein yang terdapat dalam darah bisa juga digunakan sebagai penanda biologis sekaligus untuk membantu mengindikasikan individu yang memiliki warisan gen tertentu dari potensi penyakir Parkinson.
Lebih jauh ia menyebutkan, hal ini masih dimungkinkan dengan mengansumsikan kadar kafein tetap relatif stabil.
Penelitian yang dilakukan para peneliti dengan studi kadar kafein yang dilakukan sebelumnya telah dipublikasikan manfaat kesehatan yang didapat dari kafein yang bisa melindungi orang yang tidak memiliki resiko genetik penyakit Parkinson.
Dalam penelitian lanjutan yang dikembangkan baru-baru ini, studi lebih difokuskan pada mutasi gen LRRK2 yang dinilai memiliki resiko gen yang dapat memicu penyakit Parkinson.
Meski tidak seluruh manusia yang mewariskan genetik ini memiliki resiko yang cukup besar terhadap perkembangan penyakit Parkinson, para peneliti masih mencoba menganalisa kemungkinan lain dari faktor genetik dan lingkungan terhadap munculnya penyakit tersebut.
Studi terbaru yang dilakukan baru baru ini membandingkan sampel dari 188 orang yang terindikasi dengan penyakit Parkinson bersamaan sampel dari 180 orang yang tidak membawa genetik Parkinson.
Penelitian studi yang diungkapkan menerangkan sampel peserta dengan gen bawaan memiliki konsentrasi kafein 76 persen lebih rendah dalam darah dibandingkan dengan sampel yang tidak membawa gen tersebut.
Diungkap juga, peserta non mutasi dengan kosentrasi kafein lebih rendah 31 persen dalam darah bisa menderita Parkinson.
Crotty menambahkan hasil studi yang dilakukan tersebut masih memiliki kekurangan karena hanya menilai individu pada satu titik waktu pendek sehingga perlu lebih jauh untuk melihat efek jangka panjang dari kemungkinan yang timbul dalam pemakaian kafein.
Kredit foto: Pixabay.com
Post a Comment for "Studi Ungkap Manfaat Kopi Mengurangi Resiko Parkinson"