Sering Salah Duga, Vaksin dengan Imunisasi Ternyata Beda
Ilustrasi perbedaan vaksin dengan imunisasi |
Banyak istilah kesehatan yang ditulis di media berita online hingga media sosial berbasis pertemanan, salah satunya adalah vaksin dengan imunisasi.
Sayangnya dari penulisan hingga komentar yang disampaikan sebagai tanggapan soal vaksin dengan imunisasi, sebagian masyarakat awam masih ada yang bingung sehingga masih belum bisa membedakan antara vaksin dengan imunisasi.
Keseringan salah duga istilah kesehatan dalam masyarakat awam bisa terjadi pada definisi vaksin dan imunisasi.
Perbedaan vaksin dengan imunisasi, terletak pada proses dan cara kerja yang terjadi dalam tubuh. Namun yang menjadi kesulitan kita melihat proses dan cara kerja kedua istilah kesehatan tersebut adalah tidak bisa terlihat secara langsung tanpa bantuan peralatan pendukung.
Secara umum, vaksin dan imunisasi yang diberikan pada tubuh untuk memberi manfaat secara maksimal bagi sistem tubuh. Dengan demikian, tubuh yang diberikan vaksin atau imunisasi tersebut akan meningkat daya tahan tubuhnya dari penyakit tertentu.
Proses yang digunakan dalam cara kerja vaksinasi pada tubuh merupakan cara memberi vaksin lewat cara yang diatur lembaga kesehatan.
Beberapa metode vaksin yang bisa dilakukan pada manusia, diantaranya lewat tetesan yang dimasukan ke dalam mulut atau cara kedua yang diberikan melalui suntikan.
Vaksin yang diberikan dalam tubuh melalui tetesan atau suntik tersebut, akan bekerja meningkatkan anti bodi.
Produksi anti bodi yang meningkat lebih aktif terhadap penyakit tertentu sehingga menjadi daya tahan tubuh tetap sehat.
Sedangkan imunisasi adalah proses yang terjadi dalam tubuh. Salah satu cara mencegah penularan penyakit tertentu, imunisasi akan menghasilkan anti bodi secara aktif atau secara pasif.
Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksinasi adalah tindakan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Isi vaksin yang disuntikan atau melalui tetesan tersebut, biasanya mengandung virus atau bakteri yang dilemahkan sehingga tidak memiliki resiko dan efek samping secara umum. Beberapa dari isi vaksin tersebut bisa juga zat mengandung protein yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan laboratorium.
Jenis vaksin yang ada saat ini memiliki fungsi yang berbeda sesuai jenis vaksin. Ada vaksin yang hanya diberikan satu kali saja seumur hidup, sementara ada vaksin yang perlu diberikan setiap periode tertentu karena kemampuan vaksin yang didapat sebelumnya telah menurun atau hilang.
Cara mendapatkan vaksin, masyarakat bisa berkunjung ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Layanan Kesehatan seperti rumah sakit.
Mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, vaksin adalah ‘produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.’
“Pada saat kita diberikan vaksin, maka tubuh kita akan membentuk antibodi untuk memproteksi kita. Jadi kita akan kebal terhadap infeksi di kemudian hari dan tidak ada periode sakitnya,” terang Endah dalam Webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan tema ‘Disinformasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi’ beberapa waktu lalu.
Pemberian vaksin di tiap negara bisa berbeda-beda menurut petunjuk dan lembaga kesehatan setempat.
Jika kita melihat jenis vaksin yang diwajibkan di Indonesia, sedikitnya ada 5 jenis vaksin yang perlu diperoleh warga negara Indonesia.
5 jenis vaksin ini diantaranya hepatitis B, polio, BCG, DPT, dan campak. Sementara jenis vaksin direkomendasikan pemerintah, yaitu vaksin hepatitis A, HPV, varisela, MMR, rotavirus, influenza, tifoid, dan lainnya.
Imunisasi
Imunisasi terbagi 2 jenis, yakni imun aktif dan imun pasif.
Perbedaan antara imunisasi aktif dengan imunisasi pasif adalah imunisasi aktif akan melakukan produksi antibodi yang diperlukan tubuh untuk melawan penyakit tertentu, khususnya setelah diberi vaksin.
Hal lain yang membedakan imunisasi aktif adalah waktu antibodi yang produksi antibodi butuh waktu lebih lama. Sedangkan imunisasi pasif, tubuh akan memperoleh antibodi secara instan.
Post a Comment for "Sering Salah Duga, Vaksin dengan Imunisasi Ternyata Beda"